Hindari Memarahi Anak Di Depan Banyak Orang

Senin, 27 Juni 2016 21:53 WIB | dibaca : 2082 | dibagikan :

Anak-anak memang kadang terlihat lucu dan menyenangkan. Mereka terlihat polos dan bertingkah laku menggemaskan. Namun ada kalanya kelakuan mereka begitu mengesalkan. Diingatkan sekali, malah melakukan hal yang lebih parah lagi. Orang tua sering dibuat kuwalahan, sehingga tanpa sadar melontarkan kata-kata yang kasar, nada yang tinggi, dan lebih parah lagi dilakukan di depan umum. Anak anda mungkin akan berhenti melakukan hal yang tidak anda inginkan, namun tentu saja permasalahan tidak berhenti sampai di situ. Ada semacam luka yang sering tak kasat mata, namun begitu lama bisa tinggal di hati anak. Luka itu dikenal dengan luka batin. Dampak dari luka itu akan berkelanjutan.

  1. Rasa rendah diri dalam pergaulan

Luka batin yang terpelihara sejak usia dini akan mempengaruhi rasa percaya diri. Karena merasa bahwa apa yang dia lakukan selalu salah, maka anak akan menjadi ragu-ragu dalam melakukan banyak hal. Rasa percaya diri anak menjadi sangat rendah, dan dalam berkomunikasi dengan orang lain pun terlihat kaku. Biasanya anak-anak yang mengalami luka seperti ini juga akan merasa minder, terutama bila harus tampil di depan umum. Yang ia pikirkan bukanlah melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuannya, namun yang ia pikirkan adalah ketakutan akan berbuat kesalahan.

  1. Kehilangan sosok orang tua

Ia juga akan kehilangan sosok orang tua yang ia idam-idamkan. Setiap orang tentu ingin memiliki sosok orang tua yang peduli, sabar, pengertian, dan ngayomi. Namun dengan adanya luka yang dibuat oleh orang tuanya, anak menjadi kurang hormat kepada orang tuanya. Pada saat anak masih kecil, mungkin hal ini tidak terlalu kelihatan, karena secara fisik mereka belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Namun hal ini akan berimbas hingga ia beranjak remaja dan di usia muda-mudi. Secara sadar  tidak sadar, ia akan menjadi kurang respek kepada orang tua.

  1. Lemahnya kemampuan bersosialisasi
Baca Juga:   5 Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Manajemen PAUD

Saat sang buah hati menerima kata-kata, “Jadi anak tuh jangan ceroboh!” Kata-kata yang ia ingat adalah “ceroboh”, dan itu akan selalu terngiang di dalam pikiran anak. Anak-anak akan menjadi mudah melakukan kesalahan saat melakukan sesuatu, karena ia merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah salah dan sebabnya adalah sifatnya yang ceroboh.

Hal ini juga akan melemahkan kemampuan anak bersosialisasi. Karena ia merasa bahwa setiap orang bisa melakukan sesuatu dengan baik, namun ia merasa berbeda. Ia merasa akan menjadi orang yang merepotkan saja bila bergaul dengan orang lain, sehingga ia kerap menarik diri dalam pergaulan. (baca juga: Tips Anak Agar Mudah Bergaul dan Bersosialisasi)

Semoga artikel ini bermanfaat bagi orang tua di seluruh Indonesia, agar semakin bisa menasihati anak dengan bijak. Gunakan kata-kata yang lembut dalam menasihati anak, sehingga tidak keceplosan mengingatkan anak dengan nada yang tinggi dan kata yang keras saat di depan umum. Kepekaan dan kesabaran orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Agar anak-anak tidak membawa luka yang disebabkan oleh nasihat yang kita lakukan, akan lebih baik bila setiap anda selesai menasihati anak, saya sarankan untuk melakukan pendekatan kepada anak kembali. Tunjukkan pada anak bahwa apa yang anda lakukan atau nasihat yang anda berikan adalah demi kebaikan sang anak, bukan hanya karena emosi semata. Menasihati anak tidak hanya saat berbuat kesalahan. Anda bisa menasihati anak dengan cara menyenangkan, yaitu dengan media dongeng. Silakan download GRATIS dongeng anak di
“KUMPULAN DONGENG ANAK GRATIS”.marbel-dongeng-kak-zepe-lagu-anak

Tagged:

Penulis: Kak Zepe

Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak...