Ajarkan anak kedisiplinan

Ajarkan Anak Kedisiplinan Melalui Binatang

Kamis, 5 Maret 2020 08:00 WIB | dibaca : 498 | dibagikan :

Seringkali ayah dan bunda melarang putra dan putri mereka bersentuhan langsung dengan binatang yang hidup di lingkungan sekitar. Para orangtua berpikir bahwa, binatang yang berkeliaran itu adalah binatang yang membawa penyakit. Melalui binatang, ajarkan anak kedisiplinan.

Anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar, wajar jika mereka selalu penasaran dengan binatang yang ada di sekitar mereka. Ketika anak hanya diajarkan binatang melalui gambar, mereka hanya bisa membayangkan saja. Dengan mereka mengenal secara langsung, akan menstimulus perkembangan anak.

Bagaimana, binatang dapat mengajarkan Kedisiplinan pada Anak?

Apakah mungkin, ketika anak mempunyai hewan peliharaan, mereka dapat berlatih Kedisiplinan? Tentu saja bisa. Pemahaman tentang disiplin, harus ditanamkan sejak usia dini. Karena pada usia tersebut, mereka telah terbiasa dengan kedisiplinan. Dan akan memberikan pengaruh yang besar pada anak, dan mereka pun akan melakukannya tanpa di suruh oleh orangtua.

Mulai ajarkan sikap disiplin secara sederhana, karena rasa tahu mereka yang sangat besar, dapat menimbulkan efek negatif, sehingga merugikan diri mereka sendiri. Bantulah mereka dengan memandu mereka dengan hal yang sederhana, dimulai dengan kata “Yes” atau “No”. Seperti ketika melakukan sesuatu yang kira-kira berbahaya, maka orangtua dapat mengatakan “No” dan mengalihkan perhatiannya, supaya melakukan kegiatan yang tidak berbahaya lagi.

Seperti contoh, ketika anak kita bermain dengan kucing, dia belum tahu bagian mana yang boleh disentuh dan tidak. Tanpa sengaja, dia menarik-narik bulu kucing tersebut. Lalu anda dapat memberikan pengertian pada anak anda, bahwa menarik-narik bulu kucing tersebut dapat menyakitinya. Berikan ciuman kasih sayang, jika anak melakukan perintah yang anda berikan.

Menurut Hurlock (1999:82) dalam bukunya “Perkembangan Anak” Pengertian disiplin yaitu, perilaku seseorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin. Dengan kata lain, anak akan mengikuti apa yang orangtua atau orang dewasa katakan, jika itu membahayakan diri mereka sendiri. Orangtua pun harus memberikan contoh sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:   Channel Youtube Viral? Begini Cara Membuatnya
Ajarkan anak kedisiplinan
Baby photo created by jcomp – www.freepik.com

Apa yang membuat Anak Belajar Disiplin dari Binatang :

    • Memberi makan. Secara rutin, anak harus memberi makan binatang peliharaan mereka. Anak akan belajar memberikan makan pada binatang peliharaannya setiap dua sampai tiga kali sehari, jika tidak, berikan pengertian pada anak bahwa binatang tersebut dapat mati. Dan berikan makanan yang terbaik untuk binatang peliharaannya.
    • Membersihkan kandang. Ajarkan anak untuk disiplin membersihkan kandang peliharaan mereka sekali sehari, karena kotoran yang menumpuk, dapat menyebabkan penyakit jika dibiarkan.
    • Memandikan. Beberapa binatang peliharaan butuh di mandikan, seperti anjing, mereka butuh mandi yang rutin untuk menghilangkan kutu-kutu yang ada pada bulunya. Beri pengertian pada anak, jika anjing tersebut tidak dimandikan, maka si anjing akan menggaruk kulitnya, yang dapat mengakibatkan iritasi kulit. Ini bisa dijadikan momen bersama sang buah hati, untuk memandikan binatang peliharaan bersama.
    • Mengajak bermain. Ajarkan anak untuk rutin mengajak bermain binatang peliharaan mereka. Karena binatang juga butuh bermain, untuk menghilangkan stress pada binatang yang selalu terkurung di dalam kandang.

 

Ajarkan anak kedisiplinan melalui binatang, jika si buah hati menginginkan binatang untuk di pelihara, baiknya anda memilihkan binatang yang tepat untuk mereka. Kita pun bisa mengawasi si anak ketika merawat binatang tersebut. Pilihkan binatang yang mudah dirawat seperti anjing, kucing, ikan, atau kelinci. karena hewan tersebut mudah dalam perawatan, dan makannya pun relatif mudah.

 

Sumber referensi :


Marbel Pets Rescue
Marbel Pets Rescue
Developer:
Price: Free

Tagged:

Penulis: Hanifah Prandita

Pegiat pendidikan, concern pada dunia PAUD, hobby membaca dan menulis. Content Manager di Educa Group sekaligus penulis di Dunia Belajar Anak.