Batik Plumpungan, Batik Khas Kota Salatiga

Jumat, 29 September 2017 07:41 WIB | dibaca : 7705 | dibagikan :

Kota Salatiga, kota yang penuh makna. Kali ini saya akan mengulas tentang Batik Khas Kota Salatiga yaitu Batik Plumpungan. Seperti yang kita ketahui, Batik sebagai warisan budaya leluhur patut kita lestarikan dan memiliki ragam yang sangat kaya. Bagaimana tidak, di setiap daerah memiliki corak, motif dan filosofinya masing-masing.

Batik Plumpungan merupakan karya seni Batik Komtemporer. Di desain dari gambar Prasasti Plumpungan peninggalan Raja Bhanu tahun 750 Masehi. Sekilas tentang Prasasti Plumpungan: Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam Bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta. Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya. Berikut gambarnya:

ˆ
ˆ

Karena terinspirasi dari Prasasti Plumpungan, Batik Plumpungan pada setiap motifnya memiliki ciri-ciri bergambar dua bulatan yang satu berukuran besar dan yang satunya berukuran kecil. Berbentuk agak melonjong dalam satu kesatuan. Dari pakem motif tersebut, berdasarkan kreativitas dan imajinasi pendesain batiknya akan muncul berbagai ragam motif batik yang sangat kaya namun tetap unik. Contohnya bisa dilihat di gambar berikut:
batik-plumpungan-macam


    Baca Juga
    Batik: Kekayaan Budaya Indonesia yang Bersifat Adiluhung


Selain Batik Plumpungan, terdapat juga motif Batik Waturumpuk yang juga khas dari Kota Salatiga. Motif Waturumpuk sendiri terinspirasi dari Waturumpuk (bukan prasasti) yang sangat ikonik di Kota Salatiga. Berikut gambar dari Waturumpuk tersebut:
waturumpuk

Sama halnya dengan Batik-batik yang lain, berdasarkan inspirasi dan filosofi yang pakem akan menjadi ragam Batik yang sangat kaya dan unik. Berikut beberapa contoh hasil implementasi karya motif Batik Waturumpuk berdasarkan kreativitas dan imajinasi setiap pendesain Batik:
batik-waturumpuk

Kesimpulannya, dari Kota Kecil dan Sejuk Kota Salatiga saja kita sudah menemukan berbagai ragam budaya. Salah satunya dari Batik saja dalam 1 kota sudah bisa muncul berbagai macam motif. Masih ada lagi Motif Batik Selotigo (Batu Bertumpuk Tiga), kemudian Batik Plompongan dan Batik Waturumpuk Plompongan. Menarik bukan? Mari kita lestarikan dan cintai Budaya Indonesia, khususnya Batik sebagai warisan yang adiluhung. Salam Batik!

Baca Juga:   Mengenal Jlamprang, Motif Batik Asli Pekalongan

Sumber
https://mcholic.wordpress.com/profil-batik-plumpungan-2/
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Plumpungan
http://fedep.salatigakota.go.id/2013/07/25/mengenal-lebih-lanjut-batik-plumpungan/

Tagged:

Penulis: Andi Taru

Edupreneur, Pegiat Teknologi Pendidikan, Founder dan CEO Educa Studio, Pembicara Publik, Penulis Buku-buku Teknologi, Lebih lengkap bisa mengunjungi websitenya di http://www.anditaru.com