Jenis Sifat Bohong Anak dan Cara Mengatasinya

Rabu, 14 Desember 2016 19:12 WIB | dibaca : 1386 | dibagikan :

Sebagai pendidik, saya sering menemukan anak yang gemar berbohong. Saksi-saksi sudah kuat, bukti pun ada, namun si anak tetap saja mempertahankan pendapatnya dengan mengatakan hal yang tidak sebenarnya. Melaporkan kepada orang tua tentang sifat buah hatinya yang suka berbohong bukanlah suatu perkara yang mudah bagi pendidik. Melalui artikel ini, saya akan mengajak anda mengenai alasan atau sebab anak suka berbohong, dan cara menanganinya.

  1. Gemar berbohong karena pengaruh trauma

Anak-anak seperti ini biasanya memiliki trauma pengalaman di masa lalu atau pola asuh yang salah dari orang tuanya. Pola didik yang keras, terlalu banyak larangan, dan seringnya menerima hukuman dari orang tua bisa membentuk anak menjadi suka menghindar. Membutuhkan tantangan tersendiri bagi guru untuk bisa mendekati anak-anak seperti ini. Terkadang anak-anak seperti ini sangat pilih-pilih dalam berteman. Terkadang hanya guru-guru tertentu yang bisa dekat dengan anak-anak seperti ini. Bila ia memiliki Mama yang galak, biasanya sosok guru laki-laki akan lebih mudah dekat dengannya, begitu pula dengan sebaliknya. Sebenarnya masih banyak faktor-faktor lain yang bisa kita temukan bila kita tekun menjalin hubungan dengan orang tua. Bila anda adalah sosok “terpilih” yang bisa dekat dengannya, anda perlu berusaha agar bisa menjadi sahabatnya. Bila ia melakukan kesalahan, biarlah anda yang melakukan pendekatan padanya dengan kata-kata yang baik dan motivasi yang positif. Anda juga bisa menjadi sarana untuk memotivasinya agar lebih dekat dengan guru-guru dan teman-teman yang lain. Bila ia sudah nyaman berada di kelas bersama dengan semua guru dan teman-teman, alhasil ia akan bisa berkata-kata dengan lebih terbuka dan jujur.

Pengalaman-pengalaman yang traumatik memang perlu dicegah agar tidak terjadi pada anak. Salah satu pengalaman yang bisa membuat anak trauma adalah memarahi anak di depan umum. Hal ini perlu kita hindari.

  1. Berbohong karena gemar berkhayal

Anak-anak ini biasanya adalah seorang pendongeng ulung. Hanya saja talentanya belum terarah dengan baik. Sebagai pendidik,tugas kita bukanlah menghentikan daya khayalnya. Biarkan ia bereksplorasi dengan imajinasinya, hingga kita benar-benar bisa memiliki kedekatan padanya. Karena terkadang anak-anak seperti ini ada kesulitan dalam hal bersosialisasi dengan temannya, sehingga ia lebih sering menyendiri dan asyik dengan dunianya. Bila kita sudah merasa dekat, kita bisa mulai menanamkan nilai-nilai kebaikan kepadanya. Misalnya tentang nilai-nilai kejujuran, akibat negatif bila suka berbohong, pentingnya bermain dengan teman, cerita orang sukses karena memiliki banyak teman, atau cerita tentang orang-orang sukses karena daya khayalnya yang luar biasa, sehingga daya khayalnya pun akan terus berkembang seiring dengan perkembangan kepribadinnya.

Kegemaran anak dalam berkhayal atau berimajinasi sangat dipengaruhi oleh kinerja otak kanan anak. Otak kanan anak perlu distimulasi dengan aktivitas-aktivitas yang positif. Kak Zepe pernah mengulasnya di artikel ini.

  1. Gemar berbohong karena ingin terlihat sempurna

Anak-anak seperti ini biasanya terlahir dari kalangan keluarga yang memiliki gengsi tinggi. Orang tua dari anak-anak seperti ini biasanya adalah anak-anak pejabat, dan orang-orang berpengaruh yang sangat menjaga nama baik keluarga. Sifat-sifat dari orang tuanya menular pada anaknya karena dari pihak keluarga kurang memahami pengaruh negatif dari sifat-sifat mereka yang terlalu menjaga gengsi. Untuk mengatasi anak-anak seperti ini, kita tentu saja tidak boleh secara gamblang menyerang keluarganya.

Anak-anak seperti ini perlu kita motivasi terus, terutama dalam setiap usahanya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Anak-anak ini akan mudah terbuai bila kita memuji setiap hasil karyanya. Bila kita sudah mulai dekat dengannya, kita bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan kepadanya. Nilai-nilai yang perlu tanamkan adalah bahwa tiada manusia yang sempurna. Semua orang punya kelemahan dan pernah berbuat kesalahan. Namun hal yang lebih penting adalah bukanlah cara menutupi kesalahan dan kelemahan, namun lebih pada usahanya untuk menjadi lebih baik saat ia berbuat kesalahan, dan usahanya agar bisa menjadi orang hebat dalam meski memiliki kelemahan. Kita bisa memberikan motivasi dari film-film tentang orang-orang cacat namun berhasil dalam hidupnya. Mengajak anak-anak didik ke panti sosial bisa membuka pikiran anak-anak seperti ini untuk belajar menjadi pribadi yang renda hati dan mau mengakui kesalahan atau kelemahannya.

  1. Berbohong karena jago acting
Baca Juga:   Peran Keluarga Dalam Membangun Kecerdasan Sosial Anak – Bagian 1

Anak-anak seperti ini biasanya suka menggunakan bakatnya untuk minta izin pergi ke toilet atau melebih-lebihkan sesuatu saat ia merasa disakiti teman, padahal ia hanya ditepuk dengan tenaga yang tidak begitu kuat. Anak-anak seperti ini biasanya adalah anak yang memiliki kepercayaan diri yang lemah. Ia tidak terbiasa melakukan pembelaan dengan cara yang baik. Bila ia merasa terancam, maka ia akan berusaha melakukan pembelaan dengan cara yang salah, misalnya dengan cara “memelas”. Ia juga suka mencari perhatian dengan cara yang salah agar tampak mendapatkan pembelaan.

Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah mencari informasi tentang penyebabnya. Salah satunya, mungkin karena ia merasa rendah diri atau karena di-bully oleh teman-teman yang lain. Setelah kita tahu akar pemasalahannya, kita perlu membangun rasa percaya dirinya. Caranya adalah dengan memberikan ia kepercayaan mengemban suatu tanggung jawab, misalnya menjadi ketua kelas, atau petugas piket. Kita juga perlu tahu apa talentanya, sehingga bisa mendorongnya untuk mengikuti kegiatan tambahan (ekstra kurikuler) atau lomba yang sesuai dengan bakatnya.

  1. Berbohong karena tidak mau ribet

Ada tipe anak yang suka membesar-besarkan suatu masalah. Namun anak-anak seperti ini biasanya malah suka menyepelekan masalah. Anak-anak seperti ini biasanya cenderung cuek, namun suka memendam masalahnya sendiri. Ia memiliki sifat yang baik, karena baginya mengecewakan hati orang lain adalah sesuatu yang tidak baik. Anak-anak seperti ini biasanya terlahir dari keluarga yang kurang dekat dengan orang tuanya. Ia tidak pernah tau cara membela diri, karena ia sendiri sangat jarang dibela.

Anak-anak seperti ini juga perlu dimotivasi agar lebih percaya diri. Untuk bisa lebih dekat dengan anak ini, kita tidak perlu banyak bicara. Mengajak bicara anak seperti ini hanyalah untuk membangun komunikasi dan menunjukkan perhatian. Biarkan ia merasa dekat dengan kita tanpa kita memaksakan diri bisa masuk ke “area”-nya. Setelah ia merasa dekat, ia akan mulai banyak bicara dengan kita. Saat itulah kita bisa memberikan motivasi pada dia akan pentingnya membela diri bila memang merasa benar. Selain itu, kita juga perlu menasihati dia bahwa teman-teman yang lain perlu belajar dari kesalahan mereka untuk menjadi lebih baik. Jadi kalau memang merasa diri benar, kita perlu menasihati teman yang salah, yang penting dengan cara yang baik dan sopan.

Sifat jujur adalah salah satu karakter anak yang perlu ditumbuhkan sejak dini. Anak-anak bisa belajar tentang pendidikan karakter melalui media dongeng dan lagu anak. Silakan klik judul-judul dongeng dan lagu anak di bawah ini untuk mengunduhnya secara GRATIS:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
banner-kolak-lagu-anak-tematik-tk-dan-paud
– 
Cerita Anak, Mila Si Pelupabanner-riri-mila-si-pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayambanner-riri-monyet-dan-ayam– Cerita Anak, Persahabatan Angsabanner-riri-persahabatan-angsa

Sumber gambar: buahhati.co.id

Tagged:

Penulis: Kak Zepe

Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak...