Mengatasi Depresi dan Agresi Yang Sering Terjadi Pada Anak

Kamis, 8 September 2016 09:14 WIB | dibaca : 1103 | dibagikan :

Anak-anak adalah pribadi yang masih sangat sensitif. Apa pun yang terjadi di dalam kehidupan anak-anak bisa mempengaruhi kepribadian mereka kelak ketika mereka beranjak dewasa. Orang tua perlu memahami beberapa gangguan psikis yang sering dialami anak, agar orang tua bisa segera melakukan penanganan. Bila gangguan ini terlalu lama didiamkan, maka akan sangat mempengaruhi perilaku mereka kelak ketika mereka beranjak dewasa. Dua contoh gangguan psikis yang sering terjadi pada anak adalah depresi dan agresi. Bagaimana cara mengatasi kedua gangguan ini?

Mengatasi Depresi pada anak

Materi pelajaran di sekolah yang terlalu sulit dan tuntutan orang tua yang terlalu tinggi pada diri anak, bisa menyebabkan anak mengalami depresi. Orang tua perlu memahami hal ini. Salah satu contoh kasus nyata adalah ada seorang ayah yang memiliki anak berbakat. Anaknya sering mengikuti lomba-lomba, dan sering mendapatkan juara 3 besar. Motivasi orang tua dalam mengikutkan lomba bukan lagi karena agar anaknya bisa lebih tampil percaya diri, namun sudah berorientasi pada uang atau penghargaan. Sehingga apa yang ada di pikiran orang tua adalah “harus menang”. Lama kelamaan, anak ini merasa depresi. Penampilannya menjadi tidak seperti biasanya, sehingga di perlombaan terakhir yang dia ikuti, ia tidak mendapatkan juara. Hal ini membuatnya sangat “down”, sehingga ia merasa bahwa apa yang dia capai selama ini sia-sia, karena pada akhirnya ia mengalami kegagalan.

Agar anak tidak mengalami depresi, orang tua perlu memberikan banyak perhatian ke anak. Orang tua juga perlu mengendorkan keinginan-keinginan yang terlalu tinggi. Misalnya ingin anaknya selalu mendapat nilai di atas 90, ingin anaknya selalu mendapat juara 3 besar, dan lainnya. Bila orang tua hanya terfokus pada “hasil”, biasanya anak lama kelamaan akan merasa tertekan. Hasilnya, apa yang dia lakukan menjadi tidak sebaik biasanya. Orang tua juga perlu memberikan pujian atau memberikan penghargaan pada saat proses berlangsung atau tidak hanya pada saat anak menang. Pada saat anak bisa bersikap sopan, pada saat anak bisa semakin mandiri, pada saat anak bisa lebih percaya diri, semua itu juga perlu dihargai dan dipuji.

Salah satu contoh yang lain, ada anak yang gemar bernyanyi. Orang tua yang termotivasi agar anaknya bisa jadi juara nyanyi, biasanya kurang memusatkan perhatiannya pada perkembangan pribadi anak, kapan ia merasa perlu istirahat, kapan ia harus bermain, namun hanya berlatih dan berlatih untuk menjadi juara.

Baca Juga:   Karakter Anak Usia Dini Dalam Belajar Yang Wajib Diketahui Pendidik

Mengatasi sifat Agresi pada anak

Agresi biasanya terjadi karena pengaruh negatif yang terjadi di luar anak dan ditangkap oleh indera mereka. Misalnya saat anak sering bermain game tentang kekerasan. Anak seperti ini biasanya akan sangat mudah terpancing emosinya. Ia akan banyak meniru adegan-adegan yang sering dilihat di video game. Bila ia diserang, maka ia harus menyerang. Itulah yang sering ia tonton di video game. Maka di dalam perilaku sehari-haripun anak akan melakukan hal yang sama. Orang tua perlu waspada akan hal ini. Orang tua harus bisa selektif dalam membelikan dan memeberikan game pada anak. Orang tua harus rajin mencari informasi tentang  judul game apa saja yang ramah anak. Bahkan orang tua perlu memberikan game yang edukatif pada anak. Bukan game sembarangan yang menampilkan adegan kekerasan dan adegan yang tidak sesuai dengan usia anak. Bila perlu, sebelum memberikan anak suatu judul game yang baru, orang tua perlu mencobanya terlebih dahulu. Bila ada adegan, kata-kata, dan hal lain yang tidak pantas, orang tua bisa menejelaskan kepada anak, atau bahkan menjauhkan game yang berisi konten yang tidak ramah anak itu.

Bagaimana pun, penanganan atau pencegahan yang sesegera mungkin dari orang tua akan mempengaruhi keefektifan masa “penyembuhan”. Orang tua tidak perlu malu menerima kelemahan yang terjadi pada anak, misalnya anak yang mengalami depresi atau agresi. Orang tua tidak perlu merasa gagal dalam mendidik anak. Bagaimana pun setiap manusia memiliki kelemahan, namun tetap ada cara atau jalan bila ia mau memperbaiki diri. Yang pasti perbaikan tidak boleh sepihak atau hanya dari sisi anak saja. Orang tua juga perlu berbenah diri, agar bisa mendidik buah hatinya dengan lebih baik lagi. (Baca juga: Kiat Menjadi Orang Tua Yang Sukses Membangun Karakter Anak”)

Agar anak selalu terlihat ceria, orang tua pun perlu memberikan stimulasi hiburan anak yang edukatif dan menyenangkan. Silakan download hiburan anak yang bisa diunduh secara gratis di bawah ini:

– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
banner-kolak-lagu-anak-tematik-tk-dan-paud
– Cerita Anak, Mila Si Pelupabanner-riri-mila-si-pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayambanner-riri-monyet-dan-ayamsumber gambar: babybubu.com

Tagged:

Penulis: Kak Zepe

Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak...