Panduan Mengajarkan Disiplin Pada Anak

Kamis, 1 September 2016 19:02 WIB | dibaca : 2422 | dibagikan :

Banyak orang tua memiliki keinginan agar buah hatinya bisa memiliki sifat disiplin sejak dini. Namun terkadang usaha tersebut malah membuat anak terkekang dan bahkan berdampak buruk pada menurunnya daya kreatifitas anak, atau malah membuat anak menjadi tertekan. Menegakkan kedisiplinan memang tidak mudah. Tidak hanya sebatas orang tua membuat aturan dan anak harus mematuhinya. Namun disiplin harus dibangun dari rasa cinta orang tua kepada anak dan sebaliknya. Sehingga bilamana anak mematuhinya, hal ini dikarenakan oleh adanya kedekatan antara orang tua dan anak, bukan karena terpaksa atau karena anak merasa terkekang. Agar semua usaha orang tua dalam menegakkan kedisiplinan ini bisa berjalan dengan baik dan bisa mendukung tetap terjaganya hubungan kasih sayang antara anak dan orang tua, maka orang tua perlu melakukan usaha-usaha seperti di bawah ini:

  1. Tumbuhkan rasa hormat dan sayang anak pada orang tua

Menjaga kedekatan antara orang tua dan anak memang tidak mudah. Dibutuhkan komunikasi yang intens antara orang tua dan anak. Orang tua bisa memulainya dengan hal-hal yang sederhana, misalnya tidak gengsi meminta maaf bila orang tua melakukan kesalahan, menanyakan kabar anak dan aktivitas mereka secara rutin, meminta anak bersalaman bila anak hendak pergi ke sekolah, menanyakan kabar anak melalui SMS atau media lain meski sibuk bekerja di kantor, dan lainnya. Kebiasaan-kebiasaan sederhana ini bisa membangun hubungan kasih sayang yang baik antara anak dan orang tua.

Kedekatan orang tua dan anak bisa dipupuk dengan cara melakukan aktivitas bersama. Salah satunya adalah bermain game bersama. Salah satu game yang paling menarik saat ini adalah
ULAR TANGGA INDONESIA
banner-ular-tangga

  1. Teladan Yang Baik

Orang tua perlu berhati-hati dalam menasihati anak. Tidak perlu menggunakan kata-kata yang terlalu muluk-muluk apabila orang tua sendiri belum tentu bisa melakukannya. Karena bila orang tua menasihati dengan kata-kata yang terlalu berlebihan, lama-lama kepercayaan anak kepada orang tua bisa hilang.  Misalnya dengan kata-kata, “Papa ini tidak pernah berbohong. Sekali pun Papa tidak pernah bohong.”. Akan lebih bijak kata-kata ini diubah menjadi,”Agar kita punya banyak teman, kita harus berusaha berkata yang jujur. Karena kalau kita tidak jujur, resikonya adalah…. “.  Sehingga perbaikan pribadi tidak hanya dari anak sajak, namun orang tua juga perlu berusaha dan belajar agar bisa menjadi pribadi yang semakin baik. Sehingga di depan anak-anaknya, orang tua bisa tampil sebagai pribadi yang memang patut diteladani, bukan dari kepandaiannya dalam berkata-kata.

  1. Mempraktekkan dan mengajarkan empati kepada anak

Empati adalah sikap atau sifat mau peduli dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang tua perlu memperhatikan serta memahami anaknya dari segala kebiasaan hidup sehari-hari. Misalnya dari ekspresi wajahnya, tingkah lakunya, dan lainnya. Orang tua yang baik biasanya paham akan keadaan hati anaknya meski sang anak tidak menceritakannya hanya dengan melihat tatapan matanya. Bila anak terlihat sedih, orang tua perlu menanyakan apa penyebabnya dan membantunya agar anak bisa bebas dari permasalahan yang membelenggunya. Selain itu, anak juga membutuhkan teladan yang baik dalam berempati kepada sesama. Hal ini bisa dilakukan dengan bersikap ramah pada semua orang, mau membantu orang yang kesusahan, tidak memandang remeh pembantu rumah tangga di rumah, dan lainnya. (baca juga: Tips Mengajarkan Empati Kepada Anak )

  1. Komunikasi yang intens
Baca Juga:   Degradasi Moral Anak Di Era Digital

Kebiasaan berkomunikasi dengan anak perlu dibangun sejak dini. Jangan sampai aktivitas berbagi dari hati ke hati menjadi sebuah aktivitas yang terlalu serius karena jarang dilakukan. Saat paling efektif untuk melakukan komunikasi adalah saat makan malam atau mengajak ngobrol anak sebelum tidur.

  1. Menjelaskan pentingnya kedisiplinan

Anak-anak zaman sekarang memiliki karakter cerdas dan kritis. Mereka tidak akan mau mematuhi sesuatu yang tidak beralasan. Maka orang tua perlu menjelaskan alasan mengapa anak harus belajar disiplin. Kita bisa menjelaskan pentingnya kedisiplinan dalam mengatur waktu dan dalam mematuhi aturan. Penjelasan ini bisa mengacu bagi anak di masa sekarang, atau bagi anak di masa mendatang atau kelak pada saat mereka dewasa.  Yang pasti, kedisiplinan yang dibiasakan sejak dini akan membuat seseorang menjadi pribadi yang tertib dan baik, serta disukai banyak orang.

  1. Sedikit kritikan, perbanyak pujian

Orang tua perlu memberikan pujian bagi setiap hal baik yang dilakukan anak. Hal yang peru disyukuri dari apa yang dilakukan bukanlah kebaikan atau hal-hal yang baik saja, melainkan usaha mereka. Karena bila orang tua hanya memfokuskan pada yang baik dan tidak baik atau benar dan salah, maka anak-anak bisa menjadi korban sifat perfeksionis  orang tua. Anak yang dulunya tidak bisa bangun pagi sama sekali, lalu ia bangun pagi 2 hari dalam seminggu, perlu diberikan pujian. Jangan sampai orang tua hanya mengkritik anak saat anak bangun kesiangan saja, padahal ia sudah berusaha bangun pagi.

  1. Antisipatif

Orang tua perlu memiliki sikap antisipatif, atau sikap tanggap tentang apa yang sedang dan akan terjadi. Hal ini berguna, agar anak memahami bahwa kedisiplinan yang orang tua berlakukan memiliki tujuan yang baik atau demi kebaikan anak sendiri. Misalnya anak masih suka terlambat bangun pagi. Orang tua bisa menjelaskan kepada anak pentingnya bagun pagi atau menjelaskan mengenai alasan orang harus bangun pagi. Sehingga kemudian orang bisa menjelaskan kepada anak  tentang usaha-usaha yang bisa dilakukan agar manusia bisa bangun pagi, misalnya tidak tidur terlalu larut malam.

Di dunia kerja, kedisiplinan adalah hal yang penting. Namun terkadang orang tua terlalu memasrahkan kepada sekolah atau guru, agar anak bisa belajar tentang kedisiplinan, sehingga anak-anak terkesan semaunya sendiri bila ada di rumah. Agar kelak anak bisa menjadi pribadi yang disiplin, maka kedisiplinan perlu diterapkan di sekolah dan di rumah. Komunikasi antara orang tua dan guru sangat penting, sehingga nantinya orang tua bisa menerapkan kedisiplinan seperti yang dilakukan di sekolah. Semoga dengan menjadi anak yang disiplin, anak-anak Indonesia akan mampu menggapai segala cita dan harapan mereka, karena tanpa kedisiplinan maka mereka bisa “ketinggalan”.

Kedisiplinan adalah salah satu nilai yang ada di dalam pendidikan karakter. Masih banyak nilai yang perlu dipelajari dan dipahami oleh anak-anak usia dini. Anda bisa mengajarkannya dengan media dongeng atau lagu. Berikut ini adalah contoh dongeng dan lagu anak yang bisa Anda manfaatkan untuk mengajar anak-anak usia dini. Silakan download aplikasi dongeng  dan lagu anak ini dengan meng-klik judul-judul dongeng di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
banner-kolak-lagu-anak-tematik-tk-dan-paud
– Cerita Anak, Mila Si Pelupabanner-riri-mila-si-pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayambanner-riri-monyet-dan-ayam

sumber gambar: verywell.com

Tagged:

Penulis: Kak Zepe

Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak...