Suasana kelas yang interaktif dan komunikatif tentu menjadi idaman setiap pendidik. Suasana kelas seperti itu tentu akan terasa lebih hidup. Anak-anak dengan percaya diri mengemukakan pendapat mereka. Tidak ada kesan bosan atau malu di raut wajah anak-anak didik. Mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Bahkan anak-anak didik pun tidak merasa “digurui”, namun mereka serasa sedang diajak ngobrol dengan gurunya. Agar tercipta suasana kelas seperti itu tentu harus dimulai dari diri kita sendiri sebagai pendidik, karena bagaimana pun kita adalah pemimpin di dalam kelas. Kitalah yang menentukan apakah suasana kelas menjadi menyenangkan atau tidak dan menarik atau tidak. Bagaimana menciptakan suasana kelas yang interaktif dan komunikatif? Mari simak penuturan dari Kak Zepe:
- Gaya bicara yang tidak monoton
Anak-anak akan cenderung merasa bosan bila kita menggunakan gaya bicara yang monoton, apalagi dengan suara yang datar. Suara yang bertenaga dan tegas bisa menarik perhatian anak. Namun nda kalanya kita mengajak mereka untuk mendengarkan suara kita yang pelan, lalu kembali menggunakan suara yang agak keras. Misalnya saat kita mengajar tentang jenis binatang, kita memulainya dengan suara agak pelan dan setengah berbisik “Teman-teman… Tahu tidak, binatang apa yang suka berjalan dengan lambat, membawa tempurung, terlihat berat banget!” Lalu saat ada anak yang menebak nama binatang itu, kita puji dia dengan suara lantang,”Gina Hebat! Nama binatang itu adalah kura-kura!” (baca juga: Tips Menciptakan Suasana Kelas Agar Lebih Hidup)
- Berbasa-basi pada anak itu sangat berarti
Bagi orang dewasa, berbasa-basi, menanyakan hal-hal yang tidak penting, bercerita tentang kejadian yang biasa hanyalah membuang-buang waktu. Namun bagi anak-anak hal itu adalah suatu hal yang luar biasa. Dengan berbasa-basi pada anak, sang anak akan merasa diperhatikan dan dari sinilah biasanya akan tumbuh komunikasi yang baik antara guru dan anak didik. Dalam hal ini, perlu kita tahu bahwa anak-anak lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. (Baca juga: Tips Guru: Cara Malatih Ketrampilan Berkomunikasi)
- Berkomunikasi dengan sopan
Kesopanan dalam hal berbicara sangatlah penting. Karena dari sikap dan cara bicara kitalah anak-anak akan mencontoh kita. Berbicara dengan sikap sombong, kosakata yang tidak baik, suara keras, bukanlah Sesutu yang patut kita tunjukkan kepada anak didik.
- Berkomunikasi dengan bahasa anak
Bila kita berbicara pada anak-anak, tentu saja kita harus menggunakan bahasa anak, bukan bahasa orang dewasa dan bukan bahasa bayi. Untuk menghindari gaya bahasa orang dewasa kita perlu menghindari kata-kata yang sulit dan tidak sesuai dengan tata bahasa yang benar, misalnya “Sudah bikin PR?” Akan lebih baik bila kita mengatakan,”Apakah teman-teman sudah mengerjakan PR?” Selain itu kita juga perlu menghindari bahasa bayi, supaya mereka pun bisa semakin dewasa
terutama dalam hal gaya berbicara.
Ada banyak cara untuk belajar, terutama agar anak-anak didik kita bisa lebih aktif dan suasana kelas menjadi interaktif. Diantaranya adalah dengan media lagu dan dongeng anak. Dongeng dan lagu anak dipercaya bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan di sekolah. Silakan download aplikasi dongeng dan lagu anak ini dengan meng-klik judul-judul dongeng di bawah ini:
– Lagu Anak Tematik TK dan PAUD – LENGKAP
– Cerita Anak, Mila Si Pelupa– Cerita Anak, Monyet dan Ayam
Sumber gambar: 10017sra.blogspot.com
Penulis: Kak Zepe
Saya adalah salah satu penulis di portal ini, seorang praktisi pendidikan dan pencipta lagu anak. Salam cinta pendidikan... Salam cinta lagu anak... Lihat semua artikel yang ditulis Kak Zepe