Meningitis adalah

Waspada! Meningitis Adalah Penyakit Berbahaya

Jumat, 10 April 2020 14:00 WIB | dibaca : 434 | dibagikan :

Radang Selaput Otak atau Meningitis adalah salah satu jenis penyakit yang sangat berbahaya, jikalau tidak segera diobati. Dan resiko terbesar dari penderita meningitis yaitu dapat mendatangkan kematian. Seperti baru-baru ini kabar meninggalnya musisi ternama indonesia yaitu Glenn Fredly pada Rabu malam 8 april 2020. Seperti yang dikutip oleh insertlive.com bahwa Glenn Fredly meninggal di akibatkan penyakit meningitis yang dideritanya.

Lalu, apa yang dimaksud dengan penyakit meningitis ini ? Apa gejalanya dan bagaimana cara pengobatannya? Berikut adalah penjelasan dari duniabelajaranak.id yang di ambil dari beberapa sumber mengenai penyakit Meningtis.

Meningitis adalah penyakit berbahaya ?

Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meningen, yaitu lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Meningitis terkadang sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.

Meningitis juga dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti adanya infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit yang bersarang dalam tubuh. Selain itu, kondisi-kondisi tertentu juga dapat mempengaruhi terkenanya meningitis seperti melemahnya sistem imun tubuh. Dan untuk penderita meningitis ini dapat terjadi kepada siapapun dan di usia berapa pun. Termasuk juga dengan bayi. Apabila meningitis tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat memburuk dan memicu komplikasi seperti kejang dan gagal ginjal.

Meningitis adalah
Background photo created by kjpargeter – www.freepik.com

Gejala Umum Yang Dirasakan Penderita Meningitis Dan Faktor Penyebabnya

Gejala meningitis biasanya mirip dengan gejala flu. Namun, penderita meningitis dapat merasakan gejala yang  berbeda-beda pada setiap penderitanya, tergantung tipe, usia, dan keparahan kondisi penderitanya. Gejala yang umumnya muncul pada penderita meningitis yang berusia di atas 2 tahun meliputi:

  • Demam tinggi
  • Leher kaku
  • Sakit kepala berat
  • Kejang
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Sulit berkonsentrasi
  • Tidur yang terlalu lelap
  • Ruam
  • Nafsu makan berkurang

Pada bayi atau anak di bawah umur 2 tahun, beberapa gejala yang muncul umumnya serupa dengan penderita meningitis yang berusia di atas 2 tahun, seperti demam tinggi, mengalami gangguan tidur, nafsu makan berkurang, dan kaku pada leher. Namun, terdapat beberapa gejala lain yang lebih spesifik, seperti adanya benjolan di bagian kepala dan bayi terus menangis. Ketika gejala ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat memicu meningitis, antara lain:

  • Infeksi kuman, bakteri, virus dan jamur.
  • Penyakit kanker dan lupus.
  • Efek samping obat dan operasi otak.
  • Tinggal di tempat yang ramai
  • Melewati vaksinisasi
Baca Juga:   Mengajarkan Anak Menjaga Lingkungan Disekitarnya

Risiko terkena meningitis juga akan meningkat pada ibu yang sedang hamil atau lupa menjalani imunisasi. Penyakit meningitis juga dapat menular melalui bersin, batuk, ciuman atau menghirup udara yang sama dengan penderita. Meskipun penyakit meningitis ringan masih dapat diobati, namun penderita akan mengalami disabilitas.

Oleh sebab itu sangat penting untuk mengetahui penanganan meningitis yang baik. Dan segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan dan Pengobatan Untuk Penderita Meningitis

Apabila seseorang mengalami gejala yang sudah di jelaskan sebelumnya. Maka sebaiknya untuk segera konsultasikan dengan dokter agar dapat penanganan yang tepat dan untuk mengetahui diagnosa lebih lanjut.

Biasanya pada tahap awal pemeriksaan penderita akan dicek laboratorium terlebih dahulu dengan fungsi lumbal atau spinal tap dengan mengambil sampel cairan pada tulang belakang khusus untuk penderita meningitis. Selain itu akan ada pemeriksaan lanjut seperti tes darah, CT scan dan lainnya.

Selagi menunggu hasil laboratorium, penderita meningitis diberikan antibiotik terlebih dahulu untuk mencegah penyebaran bakteri yang cepat pada tubuh. Setelah itu penderita akan menjalani perawatan intensif di ICU sampai kondisinya pulih.

Untuk pengobatan bagi pengidap meningitis ini, juga harus disesuaikan dengan penyebabnya. Seperti yang telah dikutip dari www.alodokter.com yaitu :

  • Meningitis virus. Pada kondisi tertentu, meningitis yang disebabkan oleh virus dapat pulih dengan sendirinya. Namun, jika kondisi meningitis yang disebabkan oleh virus tergolong parah, dokter mungkin akan meresepkan obat golongan antiviral, seperti acyclovir. Dokter juga akan menganjurkan pasien meningitis virus untuk cukup beristirahat dan memperbanyak minum air putih.
  • Meningitis bakterialis. Pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri, pengobatan yang dilakukan dapat berupa pemberian antibiotik atau kortikosteroid. Dokter akan menyesuaikan antibiotik yang digunakan dengan bakteri penyebab meningitis.
  • Meningitis jamur. Meningitis yang disebabkan oleh jamur diatasi dengan obat antijamur, seperti amphotericin B atau fluconazole. Dokter akan menyesuaikan tipe obat beserta dosis dengan kondisi pasien.

Sumber referensi :

Marbel Krankenhaus - Mein Arzt
Marbel Krankenhaus - Mein Arzt
Developer:
Price: Free

Tagged:

Penulis: Fauzia Eka

Hobby menulis dan membaca. Anggota tim relasi publik di Educa Grup. Penyuka drama korea dan berpengalaman dalam QA product.